Bhayangkara News : Donggala
Tampilkan postingan dengan label Donggala. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Donggala. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Oktober 2018

757 Personel TNI Bersih-Bersih Jalan Pesisir Pantai


DONGGALA -  Sebanyak 757 personel TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Palu, Sulawesi tengah, dari satuan Korps Marinir yang dipimpin Kolonel Marinir Arinto Benny Sarana sebagai Komandan Sektor Donggala melaksanakan pembersihan dan menormalisasi jalan umum di Jl. Yos Sudarso, Kecamatan Donggala Timur, Kabupaten Palu, Rabu (17/10/2018).

Menurut Komandan Sektor Donggala Kolonel Marinir Arinto Benny Sarana, 757 personel Marinir dari Pasmar 1 Jakarta dan Pasmar 2 Surabaya sudah tersebar dibeberapa titik, yang memiliki tugas untuk evakuasi korban dan sudah terlaksana dengan maksimal. Kemudian dilanjutkan dengan Satuan Tugas Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana yang ke-2 selama 14 hari, telah membantu pendataan pengungsi, membuat tenda-tenda pengungsi, mendirikan MCK dan menormalisasi jalan.

Lebih lanjut Kolonel Marinir Arinto Benny Sarana menyampaikan bahwa masih ada beberapa titik jalan yang tertimbun longsor antara Kecamatan Sindu dan Kecamatan Sirenza, sehingga hanya bisa dilalui dengan satu jalan saja. “Banyak jalan yang tertutup dari timbunan longsor, sehingga kita menormalisasi kembali. Alhamdulillah sekarang lalu lintas menuju Tolitoli sudah berjalan dengan lancar, walaupun masih ada beberapa titik yang hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan saja secara bergantian,” jelasnya.

“Posisi pos-pos Marinir sepanjang Pantoloan tersebar di beberapa desa, dari kota Palu kurang lebih ada 120 km, mengawal dan mengawasi normalisasi jalan yang longsor di 11 titik. Sekarang sudah ada 4 titik yang sudah bisa dilalui seluruh mobil,” tutur Komandan Sektor Donggala.

Komandan Sektor Donggala berharap kepada seluruh masyarakat kota Palu dan Kabupaten Donggala Timur yang mengungsi ke Makassar, Balikpapan dan wilayah lainnya untuk kembali ke daerahnya agar dapat segera bangkit kembali, karena perekonomian kota Palu dan kebutuhan logistik sudah terdukung semuanya.

“Sampai sekarang PLN masih dalam perbaikan karena banyak tiang tiang listrik yang kena longsoran tetapi PLN sudah bekerja keras sudah sepanjang jalur diperbaiki tinggal hanya beberapa titik saja. Kita bekerja terus siang malam untuk membantu masyarakat yang ada di kota Palu,” ujarnya.

Kolonel Marinir Arinto Benny Saranya juga menyampaikan pesan dari Komandan Korps Marinir kepada seluruh personel Marinir yang bertugas, untuk tetap menjaga kekompakan dan kesehatan prajurit, jangan dilupakan. Kemudian tetap semangat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi karena TNI tidak lama disini dan selanjutnya pemerintah daerah untuk bangkit meneruskan pembangunan di daerah ini.

Dalam pelaksanaan normalisasi jalan, Korps Marinir melibatkan alat berat yaitu dua unit exavator yang didatangkan dari Batalyon Zeni 1 Pasmar 1 Jakarta dan Batalyon Zeni 2 pasmar 2 Surabaya.

Pada kesempatan yang sama bapak Wahid salah satu warga desa Talise Kec. Matiflore mengucapkan terima kasih banyak kepada TNI yang sudah bisa membuat kota Palu menjadi bangkit kembali. “Saya berharap kepada seluruh saudara-saudara dan para warga kota Palu agar bisa kembali lagi dan bisa beraktifitas seperti sedia kala,” katanya.  (Puspen TNI).

Sabtu, 13 Oktober 2018

Usai Dibujuk TNI Akhirnya Ibu Ini Mau Dievakuasi Pakai Heli TNI AD


SIGI - Tim Kesehatan TNI dipimpin Letda Ckm dr. George Tirtadihatmo, mengevakuasi korban patah tulang pasca bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.

Evakuasi dilakukan menggunakan helikopter Mi-17V5 dari Skadron 31/Serbu Pusat Penerbangan TNI AD menuju Desa Boladanko, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sabtu (13/10/2018).

Tim Kesehatan TNI sebelumnya mendapatkan informasi dari Camat Kulawi, Rolly Bagalatu yang berada di Posko Desa Boladanko, bahwa seorang warganya bernama Rabu (73) mengalami patah tulang kaki kanan.


Tim Kesehatan TNI dipimpin Letda Ckm dr. George Tirtadihatmo, mengevakuasi korban patah tulang pasca bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.

Evakuasi dilakukan menggunakan helikopter Mi-17V5 dari Skadron 31/Serbu Pusat Penerbangan TNI AD menuju Desa Boladanko, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sabtu (13/10/2018).

Tim Kesehatan TNI sebelumnya mendapatkan informasi dari Camat Kulawi, Rolly Bagalatu yang berada di Posko Desa Boladanko, bahwa seorang warganya bernama Rabu (73) mengalami patah tulang kaki kanan.


Tim Kesehatan TNI mengevakuasi Ibu Rabu dari tempat pengungsiannya. Foto: Puspen TNI
Tim Kesehatan TNI yang terdiri dari satu dokter dan empat paramedis bergerak melalui udara. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien diterbangkan ke RSUD Undata, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Evakuasi udara dilakukan sesuai rencana. Kondisi pasien saat ini dalam keadaan stabil dan direncanakan dilakukan operasi di RSUD Undata, yang saat ini tersedia sarana dan tenaga dokter yang lengkap.

Awalnya Ibu Rabu tidak ingin dievakuasi karena masih trauma gempa bila dirujuk ke rumah sakit di Palu.

Namun dokter dari Tim Kesehatan TNI berhasil membujuk dan meyakinkan inu ini sehingga mau dievakuasi.

Selain melakukan evakuasi medik udara bagi korban yang mengalami luka serius, Tim Kesehatan TNI juga memberikan bantuan kesehatan dan obat-obatan serta logistik seperti beras, mie instan, susu, dan popok bayi yang diterima langsung Camat setempat.  (puspen)






Jumat, 12 Oktober 2018

TNI Gelar Patroli Kesehatan Melalui Udara di Wilayah Donggala


PALU - Dengan menggunakan Helikopter Belt-412, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar patroli kesehatan melalui udara di wilayah sekitar Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (7/10/2018).

Patroli udara yang dilakukan oleh 18 personel kesehatan TNI, terdiri dari 6 dokter spesialis dan 12 paramedis dipimpin oleh Kepala Kesehatan Kostrad Kolonel Ckm dr. A. Zumaro, M.Si., Med., SpB-KBD.

Selain melakukan patroli kesehatan dan pengobatan bagi korban bencana gempa bumi yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, 18 personel kesehatan TNI yang merupakan gabungan dari Satuan Batalyon Kesehatan 1/1 Kostrad dan Batalyon Kesehatan Pasukan Marinir-2 (Pasmar) juga melakukan Evakuasi Mobil Udara (EMU) di Desa Lende Induk dan Desa Toveya, Kabupaten Donggala.


Tim Kesehatan TNI berhasil melakukan pengobatan terhadap 1.600 warga yang berasal dari Desa Lende Induk dan Desa Toveya. Di dua desa tersebut, tim dokter dan paramedis TNI melakukan tindakan medik bagi pasien yang mengalami luka ringan. Sedangkan untuk pasien yang mengalami luka berat, di evakuasi menggunakan helikopter.

Dari 1.600 pasien tersebut, terdapat empat pasien yang mengalami luka berat seperti patah tulang, cedera kepala dan luka infeksi, sehingga harus di evakuasi. Untuk mendapat tindakan medis lebih lanjut, pasien yang mengalami luka berat diangkut menggunakan Helikopter EC-725 Caracal TNI AU ke rumah sakit yang telah ditentukan.   (PUSPENTNI)


Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done