Bhayangkara News : Papua
Tampilkan postingan dengan label Papua. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Papua. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Oktober 2025

Personel Operasi Damai Cartenz Gelar Kegiatan Humanis Bersama Warga Enarotali


Paniai, Papua Tengah – Wujud kepedulian terhadap masyarakat kembali ditunjukkan oleh personel Operasi Damai Cartenz. Pada Senin (20/10/2025), personel Satgas Ops Damai Cartenz Bharada Sahdan melaksanakan kegiatan humanis dengan membagikan sembako kepada warga di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai.


Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kehadiran aparat keamanan di tengah masyarakat, tidak hanya dalam menjaga situasi kamtibmas, tetapi juga dalam mempererat hubungan sosial melalui kepedulian dan kebersamaan.


Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menyampaikan apresiasinya atas langkah positif personel di lapangan.


“Ini adalah bukti nyata bahwa personel Operasi Damai Cartenz tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga turut menghadirkan nilai-nilai kemanusiaan melalui interaksi langsung dengan masyarakat,” ujarnya.


Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menambahkan bahwa kegiatan humanis seperti ini menjadi bagian penting dalam membangun komunikasi dan kepercayaan publik terhadap aparat.


“Kami ingin aparat selalu hadir dengan pendekatan yang hangat dan empatik. Melalui kegiatan sederhana ini, hubungan antara masyarakat dan aparat semakin kuat, dan kepercayaan itu menjadi kunci terciptanya kedamaian,” ungkapnya.


Kegiatan humanis ini berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan diakhiri dengan doa bersama, menandai semangat persaudaraan serta komitmen bersama untuk menjaga kedamaian dan harmoni di Tanah Papua. (*)

Sabtu, 18 Oktober 2025

Dukung Penegakan Hukum, Tokoh Pemuda Tanah Tabi Apresiasi Satgas Ops Damai Cartenz


Jayapura — Tokoh Pemuda Tanah Tabi, Suriel Carlos A. Taurui, menyatakan dukungan penuh terhadap Satgas Operasi Damai Cartenz yang terus berupaya menjaga stabilitas keamanan di Tanah Papua. (Kamis/16/10/2025).


Carlos Taurui menegaskan, keberadaan Satgas Damai Cartenz telah memberikan rasa aman bagi masyarakat di tanah papua melalui berbagai langkah nyata di lapangan. 


Ia juga mendukung penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kerap mengganggu ketertiban dan keamanan warga masyakarat di Papua.


“Kami memberikan apresiasi atas kerja nyata, keberhasilan, dan komitmen Satgas Ops Damai Cartenz dalam menjaga Papua tetap aman, damai, dan tenteram,” ujar Carlos.


Ia berharap seluruh elemen masyarakat dapat bersatu menjaga kedamaian dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan di Bumi Cenderawasih.


“Papua damai adalah harapan kita semua,” tegasnya.

Rabu, 15 Oktober 2025

‎‎Arogansi Penyampaian Aspirasi Ciptakan Kerusuhan di Abepura ‎ ‎


Jayapura Kota -  Arogansi massa aksi demo anarkis dari kelompok aliansi  mahasiswa pemuda pedulia tanah adat papua berakhir ricuh hari ini di seputaran traffic light Abepura, Rabu (15/10) siang. 

‎Dua mobil dinas Polri dirusak, satu mobil PDAM Kota Jayapura dibakar hingga jatuh korban sebanyak tiga orang akibat lemparan batu dari massa aksi, dua diantaranya merupakan anggota Polri sementara satu lainnya yakni masyarakat sipil yang berprofesi sebagai pedagang bakso keliling. 

‎Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.I.K., M.H., CPHR saat diwawancarai di TKP mengungkapkan, berawal saat massa aksi memaksakan untuk melakukan long march, dimana sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk massa berkumpul di Lingkaran atas. 

‎"Sudah kami berikan ruang untuk menyampaikan aspirasi, namun massa aksi tetap berkeras untuk lakukan long march yang diawali dengan menduduki pertigaan traffic light Abepura," ungkap Kapolresta. 

‎Lanjut dijelaskan Kapolresta, saat kesepakatan melalui negosiasi bersama pihak massa aksi, disetujui bahwa massa akan bergeser ke lingkaran atas, namun memang sudah niat mereka untuk ciptakan ricuh, pelemparan batu pun terjadi ke arah pihak Kepolisian. 

‎"Aksi pelemparan batu oleh massa yang mulai anarkis kemudian di balas sesuai SOP dengan menembakkan gas air mata, massa pun semakin anarkis dengan melakukan pengrusakan terhadap mobil dinas milik Polri, termasuk mobil milik Kantor PDAM Kota Jayapura yang dibakar, anggota ada dua orang yang kena lemparan batu dan satu warga sipil, dimana semua kena di bagian kepala dan alami pendarahan," terang Kapolresta. 

‎Untuk penanganan massa aksi sudah berjalan seprti biasa dan sebelumnya, namun dari kesepakatan yang telah disepakati antara aparat dan korlap massa aksi, ada provokator-provokator yang diduga tetap memaksakan kehendak untuk long march. "untuk aksi hari ini sudah merupakan modus mereka untuk ciptakan bentrok dengan aparat," ucap Kapolresta. 

‎"Semenatara itu, kami pihak Kepolisian memohon maaf kepada masyarakat sekitar yang terdampak penggunaan gas air mata saat pembubaran massa aksi yang anarkis," imbuh Kapolresta. 

‎Kapolresta KBP Fredrickus juga menyampaikan, untuk penyampaian aspirasi oleh massa aksi ini sudah berulang dan kejadiannya di luar Kota Jayapura, untuk itu pihaknya berharap agar semua yang berkepentingan bisa bangun komunikasi untuk kepentingan bersama. 

‎"Polri tidak pernah membatasi penyampaian aspirasi di ruang publik, kami selalu berikan ruang namun massa aksi nyatanya menduduki pertigaan traffic light Abepura yang tentunya sudah mengganggu kepentingan dan ketertiban umum," ujar Kapolresta. 

‎Dirinya juga menambahkan, terkait peristiwa pengrusakan dan jatuhnya korban akibat pelemparan batu oleh massa yang anarkis tentunya akan disikapi oleh pihak Kepolisian. "Silahkan sampaikan aspirasi, tapi jangan ganggu aktifitas masyarakat umum, long march tidak pernah miliki tujuan dalam penyampaian aspirasi, yang ada malah terjadi pengrusakan, pembakaran atau hal-hal yang tidak diinginkan yang merugikan masyarakat umum," tambah Kapolresta. 

‎Lebih lanjut dirinya juga menegaskan, massa aksi juga menyiapkan bom molotov dalam aksi hari ini, namun dengan sigap dan cepat bisa terdeteksi oleh anggota. "Penyampaian aspirasi yang anarkis semua hanya sia-sia, karena merugikan banyak pihak tentunya, kedepan mari bangun komunikasi yang baik dan benar, agar semua berjalan aman, lancar dan tertib," pungkas Kapolresta KBP Fredrickus Maclarimboen.(*) 

‎Penulis : Subhan

‎Polresta Jayapura Kota,- Arogansi massa aksi demo anarkis dari kelompok aliansi  mahasiswa pemuda pedulia tanah adat papua berakhir ricuh hari ini di seputaran traffic light Abepura, Rabu (15/10) siang. 

‎Dua mobil dinas Polri dirusak, satu mobil PDAM Kota Jayapura dibakar hingga jatuh korban sebanyak tiga orang akibat lemparan batu dari massa aksi, dua diantaranya merupakan anggota Polri sementara satu lainnya yakni masyarakat sipil yang berprofesi sebagai pedagang bakso keliling. 

‎Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredrickus W. A. Maclarimboen, S.I.K., M.H., CPHR saat diwawancarai di TKP mengungkapkan, berawal saat massa aksi memaksakan untuk melakukan long march, dimana sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk massa berkumpul di Lingkaran atas. 

‎"Sudah kami berikan ruang untuk menyampaikan aspirasi, namun massa aksi tetap berkeras untuk lakukan long march yang diawali dengan menduduki pertigaan traffic light Abepura," ungkap Kapolresta. 

‎Lanjut dijelaskan Kapolresta, saat kesepakatan melalui negosiasi bersama pihak massa aksi, disetujui bahwa massa akan bergeser ke lingkaran atas, namun memang sudah niat mereka untuk ciptakan ricuh, pelemparan batu pun terjadi ke arah pihak Kepolisian. 

‎"Aksi pelemparan batu oleh massa yang mulai anarkis kemudian di balas sesuai SOP dengan menembakkan gas air mata, massa pun semakin anarkis dengan melakukan pengrusakan terhadap mobil dinas milik Polri, termasuk mobil milik Kantor PDAM Kota Jayapura yang dibakar, anggota ada dua orang yang kena lemparan batu dan satu warga sipil, dimana semua kena di bagian kepala dan alami pendarahan," terang Kapolresta. 

‎Untuk penanganan massa aksi sudah berjalan seprti biasa dan sebelumnya, namun dari kesepakatan yang telah disepakati antara aparat dan korlap massa aksi, ada provokator-provokator yang diduga tetap memaksakan kehendak untuk long march. "untuk aksi hari ini sudah merupakan modus mereka untuk ciptakan bentrok dengan aparat," ucap Kapolresta. 

‎"Semenatara itu, kami pihak Kepolisian memohon maaf kepada masyarakat sekitar yang terdampak penggunaan gas air mata saat pembubaran massa aksi yang anarkis," imbuh Kapolresta. 

‎Kapolresta KBP Fredrickus juga menyampaikan, untuk penyampaian aspirasi oleh massa aksi ini sudah berulang dan kejadiannya di luar Kota Jayapura, untuk itu pihaknya berharap agar semua yang berkepentingan bisa bangun komunikasi untuk kepentingan bersama. 

‎"Polri tidak pernah membatasi penyampaian aspirasi di ruang publik, kami selalu berikan ruang namun massa aksi nyatanya menduduki pertigaan traffic light Abepura yang tentunya sudah mengganggu kepentingan dan ketertiban umum," ujar Kapolresta. 

‎Dirinya juga menambahkan, terkait peristiwa pengrusakan dan jatuhnya korban akibat pelemparan batu oleh massa yang anarkis tentunya akan disikapi oleh pihak Kepolisian. "Silahkan sampaikan aspirasi, tapi jangan ganggu aktifitas masyarakat umum, long march tidak pernah miliki tujuan dalam penyampaian aspirasi, yang ada malah terjadi pengrusakan, pembakaran atau hal-hal yang tidak diinginkan yang merugikan masyarakat umum," tambah Kapolresta. 

‎Lebih lanjut dirinya juga menegaskan, massa aksi juga menyiapkan bom molotov dalam aksi hari ini, namun dengan sigap dan cepat bisa terdeteksi oleh anggota. "Penyampaian aspirasi yang anarkis semua hanya sia-sia, karena merugikan banyak pihak tentunya, kedepan mari bangun komunikasi yang baik dan benar, agar semua berjalan aman, lancar dan tertib," pungkas Kapolresta KBP Fredrickus Maclarimboen.(*) 

‎Penulis : Subhan

Senin, 13 Oktober 2025

Polresta Jayapura Kota Musnahkan Barang Bukti Narkotika Jenis Ganja Seberat 36,83 Gram

 


Jayapura Kota - Dalam rangka menegakkan hukum Dan memberantas peredaran narkotika di Kota Jayapura, Satuan Reserse Narkoba Polresta Jayapura Kota Melaksanakan Pemusnahan Barang Bukti Berupa Ganja Seberat 36,83 gram, berlokasi di di Jalan Ampera, samping Lapangan Futsal Ampera, Distrik Jayapura Utara, Senin (13/10) Siang.


Kapolresta Jayapura Kota melalui Kasat Narkoba AKP Febry V. Pardede, S.T.K., S.I.K ketika dikonfirmasi menjelaskan, barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil pengungkapan kasus tindak pidana narkotika berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP / A / 37 / IX / 2025 / SPKT.SATNARKOBA / POLRESTA JAYAPURA KOTA / POLDA PAPUA, tanggal 25 September 2025, dengan tersangka IN (17) dan SI (20).


Pemusnahan barang bukti tersebut merupakan wujud nyata komitmen Polresta Jayapura Kota dalam upaya pemberantasan peredaran gelap narkotika sekaligus memastikan barang bukti yang telah berkekuatan hukum tetap dimusnahkan sesuai prosedur hukum yang berlaku.


Kasat Resnarkoba Polresta Jayapura Kota, AKP Febry V. Pardede, S.T.K., S.I.K., dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan pemusnahan ini menjadi bukti keseriusan Polri dalam memerangi narkotika.


“Pemusnahan barang bukti ini adalah bukti nyata keseriusan kami dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah Kota Jayapura. Kami berharap kegiatan ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar tidak terlibat dalam penyalahgunaan maupun peredaran narkotika dalam bentuk apa pun,” ujar AKP Febry Pardede.


Dengan terlaksananya pemusnahan tersebut, Polresta Jayapura Kota berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya narkotika serta mendukung Polri dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.(*) 


Penulis : Danu

Subsatgas SI IPAR Rasaka Cartenz Terus Hadirkan Cinta Belajar untuk Anak di Distrik Heram

 


Jayapura Kota - Program Rasaka Cartenz 2025 melalui Subsatgas SI IPAR kembali menunjukkan kepedulian terhadap masa depan generasi muda Papua. Bertempat di Rumah Belajar Distrik Heram, personel Subsatgas SI IPAR hadir memberikan edukasi, pembelajaran, serta pembinaan kepada anak-anak yang menjadi binaan.


Kegiatan tersebut menjadi wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga turut mencerdaskan kehidupan anak-anak Papua. Dalam suasana belajar yang ceria dan penuh semangat, anak-anak tampak antusias mengikuti setiap materi yang diajarkan oleh personel.


Yang membanggakan, hasil dari pembinaan yang telah berlangsung secara berkelanjutan mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan. Anak-anak yang sebelumnya belum mampu membaca dan berhitung, kini sudah mulai bisa mengeja huruf dan menghitung angka dengan lancar.


Kasubsatgas SI IPAR, AKP John P. Lerech mengatakan bahwa perubahan kecil ini menjadi bukti bahwa kasih dan kesabaran dapat menumbuhkan harapan besar bagi masa depan anak-anak Papua.


“Melihat senyum anak-anak yang perlahan bisa membaca dan menghitung sendiri adalah kebahagiaan yang tak ternilai. Kami hadir bukan hanya untuk mengajar, tetapi untuk menanamkan semangat, keyakinan, dan kasih bahwa mereka mampu menjadi generasi penerus yang cerdas dan berkarakter,” ungkap AKP John P. Lerech dengan nada penuh haru.


Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi jembatan bagi anak-anak Papua untuk meraih mimpi mereka. Dengan dukungan dan pendampingan yang berkesinambungan, Polri melalui Rasaka Cartenz 2025 berkomitmen membangun masa depan Papua yang lebih cerah melalui pendidikan dan kasih.(*)


Penulis : Danu.

Minggu, 12 Oktober 2025

Guru Jadi Korban, Tokoh Agama Papua Kecam Tegas Tindakan KKB

 


Tokoh Agama Provinsi Papua, Pdt. Petrus Bonyadon, M.Th., mengecam aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kab. Yahukimo Papua Pegunungan. Yang mengakibatkan seorang Guru asal papua meningal dunia.


"Saya sebagai tokoh agama mengecam tindakan KKB di Kab. Yahukimo yang tidak berperikemanusiaan hingga menewaskan seorang guru asal papua sendiri," ucap Pdt. Bonyadone.


Pihaknya meminta agar aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut. Sebagai negara hukum, para pelaku penembakan harus segera ditangkap dan diproses dengan sanksi setimpal.


"Siapa yang melakukan tindakan ini agar diproses secara hukum sehingga hukum di negeri ini bisa ditegakkan," tegasnya.


Bonyadone pun berharap pemerintah menjadikan kasus penyerangan KKB ini sebagai agenda prioritas untuk diselesaikan. Pemerintah disebut wajib memberikan rasa aman dan damai kepada masyarakat di tanah Papua.


"Mari kita duduk bersama memikirkan hal ini, dan menemukan solusi yang tepat agar terlahir kenyamanan, keamanan yang abadi di Tanah Papua. Saya yakin tokoh-tokoh sudah melakukan itu dengan kemampuan dan kapasitasnya," jelas Bonyadone.


Tokoh agama turut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh hoaks yang dapat mengacaukan kondisi di Tanah Papua. Warga diminta dapat menyaring berita yang masuk melalui media sosial.


"Saya harap kejadian di Kabupaten Yahukimi ini yang membuat tenaga pendidik/guru meninggal dunia menjadi yang terakhir. Jangan lagi masyarakat kecil yang mencari nafkah di Tanah Papua ini menjadi korban sia-sia. Nilai-nilai kemanusiaan adalah hal yang paling penting jangan ada lagi kekerasan kepada masyarakat," imbuhnya.


Bonyadone mengungkapkan rasa duka dan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Dia menegaskan, semua tokoh agama dan pemuda berharap kondisi di tanah Papua segera kondusif dan damai.


"Keamanan adalah di atas segala-galanya, kalau tidak aman tentu kita tidak bisa beraktivitas dengan maksimal, tidak bisa berkantor, beribadah juga tidak bisa berusaha. Ini adalah sesuai yang sangat penting dan perlu untuk bersama-sama keamanan di Tanah Papua," tutup Bonyadone. (*)

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done