Kebijakan Kapolri Sebagai Langkah Awal Persiapan Penanganan Kasus Pencucian Uang Oleh Terlapor Selfie Tjwangdra



 

JAKARTA - Rabu, 09 November 2022 tepat pukul 14.00 Wib Han Boen Hans, korban kasus pencucian uang oleh terlapor SELFIE TJWANGDRA, mendatangi DIRTIPIDEKSUS Polri. Kedatangan Han Boen Hans ini untuk menindaklanjuti laporan Kasus Pencucian uang oleh SELFIE TJWANGDRA yang berkas surat laporannya diantar langsung oleh Hans Edward, SH., MH kuasa Hukum Han Boen Hans yang juga seorang dosen Fakultas Hukum di salah satu Universitas di Surabaya yang diterima pada tanggal 22/07 2022 lalu. Berkas/surat  tersebut telah di diterima oleh Kapolri. "Pak Kapolri menegaskan bahwa jika kasus ini belum juga diproses Maka saya dipersilakan untuk melaporkan hal tersebut kembali ke bapak. Makanya hari ini saya datang lagi ke DIRTIPIDEKSUS". Tutur Han Boen


Kedatangan Liem Han Boen Hans juga menyerahkan LO (Legal Opinion) dari LBH Airlangga yang menyatakan bahwa apabila Terlapor sudah diputuskan pidana satu tahun dalam sidang pertama Terlapor Selfie Tjwangdra minta tahanan luar dan langsung dia buron sampai sekarang.

"Menurut pendapat hukum Airlangga bidang TPPU kalau Terpidana buron tidak ada kadaluarsa. Dan lagi waktu itu tahun 2009 saya telah melaporkan ke Polda Jatim bahwa Terlapor Selfie  Tjwangdra dan Maria Agustina dinyatakan buron" ucap Han Boen.

Berkas LO diterima oleh Bu Helga TU DIRTIPIDEKSUS

 


Berikut isi Legal Opinion yang diserahkan:


          LEGAL OPINION


1. Atas Tindak Pidana -

    PENCUCIAN UANG

    Pasal 3 Jo. Pasal 2 ayat (1)

    huruf p, Undang-undang

    No.8 Tahun 2010


           URAIAN KEJADIAN

- Bahwa pada tahun 1994

  Pelapor membuka toko

  Emas "Dua Kelapa Mas" di

  Jl. Blauran No. 2-4 Surabaya,

  dimana Terlapor bekerja

  sebagai karyawan

  marketing

- Bahwa pada tanggal 30 Juni

  1995, emas seberat 7,4

   (tujuh koma empat) kg

   milik Pelapor telah dicuri

   oleh Terlapor dan hal

   tersebut telah terbukti

   melalui Putusan No.

   463/Pid.B/1997/PN SBY

   dengan amar putusan satu tahun penjara

  

              MENGADILI:

1. Menyatakan terdakwa

    SELFIE TJWANDRA alias CIK

    TAN tersebut terbukti

    secara sah dan

    meyakinkan bersalah

    melakukan tindak pidana

    PENCURIAN

2. Menghukum terdakwa

    karenanya dengan

    hukuman 1 (satu)

    tahun penjara 

Diperkuatkan oleh Putusan Mahkamah Agung No. 1296 KIPID/1999 dengan amar putusan:


                 MENGADILI

- Menolak permohonan

  kasasi dari pemohon kasasi

  alias CIK TAN tersebut;

- Menghukum pemohon

  kasasi/terdakwa tersebut

  untuk membayar biaya

  perkara dalam tingkat

  kasasi ini sebesar Rp 2.500,-

  (dua ribu lima ratus

  rupiah);"

- Bahwa barang curian

  tersebut sampai sekarang

  belum dikembalikan

  kepada Pelapor, hal

  tersebut terbukti melalui:

1. Halaman 21 Putusan No

    463/Pid.B/1997/PN SBY:

    "Menimbang, bahwa dari

    sejumlah barang barang

    perhiasan emas diambil

    oleh terdakwa, pada

    malam harinya yang

    sebanyak 3 kg oleh

    terdakwa telah diserahkan

    kepada Hendro Pondang

    dan Meling

    masing-masing ±1,5 kg

* Bahwa selain barang

   curian tersebut, 

  TERLAPOR

   juga telah  

   menggelapkan emas

   seberat 54 (lima puluh

   empat) kg milik PELAPOR tanpa diperiksa  tapi langsung dikeluarkan dari tahanan.

* Bahwa pada 7 April 1999

   yang bersangkutan

   mengajukan import emas

   batangan dan mengajukan

   ekspor perhiasan emas

   bersumber dari hasil

   penggelapan emas 

   seberat 54 (lima empat)

   kg di atas milik

   PELAPOR

* Bahwa barang curian

   tersebut dan barang

   yang digelapkan

   sudah dijual dan

   dibelanjakan, atau

    sudah dipindahkan,

    sehingga

    unsur-unsur         PENCUCIAN

   UANG terpenuhi

1. Setiap orang; 

2. Yang menempatkan,

    mentransfer,

    mengalihkan,

    membelanjakan,

    membayarkan,

    menghibahkan,

    menitipkan, membawa ke

    luar negeri, mengubah

    bentuk, menukarkan

    dengan mata uang atau

    surat berharga atau

    perbuatan lain,

3. atas Harta Kekayaan

    yang diketahui

   merupakan hasil

   tindak pidana

   sebagaimana dimaksud

   dalam Pasal 2 ayat (1)

    (huruf p pencurian dan

    /atau huruf penggelapan),

4. dengan tujuan

    menyembunyikan atau

    menyamarkan asal

    usul Harta Kekayaan

    (otomatis terbukti

    karena perbuatan

    Pencucian Uang secara

    otomatis

    mengakibatkan

    asal usul Harta

    Kekayaan

    menjadi tersembunyi

    /sulit ditemukan)

* Bahwa perbuatan

   tindak

   pidana Pencucian Uang

   dilakukan dan terjadi

   setelah adanya tindak

   pidana asal, sehingga

   tindak pidana

   Pencucian

   Uang yang dilakukan

   TERLAPOR belum

   Kadaluarsa

* Bahwa setelah Selffie

   Tjwangdra dan Maria

   Agustina membuka

   kedua toko mas

   tersebut di atas sekitar

   2 (dua) hingga 3

   (tiga) bulan setelahnya

   Toko Mas Surabaya

   Jaya ditutup permanen

   dengan selanjutnya

   TERLAPOR mulai  

   memproduksi 

   perhiasan emas dari

    hasil pencurian dan

   penggelapan uang

   untuk daerah Surabaya

   dan sekitarnya,

* Bahwa hal yang sama

   juga dilakukan oleh

   Selfie Tjwangdra

   dengan modus

   membuka usaha

   beberapa komplek

   property menggunakan

   uang hasil pencurian

   dan penggelapan,

   sampai sekarang yang

   di atas namakan

   anaknya sendiri yakni

   Eko Changwe yang

   merupakan suami

   daripada Maria

   Agustina 


Dikarenakan mereka buron kami juga telah melaporkan ke Polda Jatim dengan

No. Pol. LPB/442/VII/2009/BIRO OPERASI demikian pendapat hukum dari Bapak Dosen Hukum Pidana Hans Edward Hehakaya, S.H., M.H, Advokat (Peradi).


Pendapat Hukum dari Lembaga Bantuan Hukum Airlangga bagian TPPU

Bahwa jika terlapor sudah diputus pidana dengan putusan 1 tahun dan terlapor dalam sidang

pertama minta izin tahan luar lalu buron maka tidak kadaluarsa.  Pelapor juga telah membuat laporan polisi ke Polda Jatim No. Pol. LPB/442/VII/2009/BIRO OPERASI


Berkas LO tersebut disusun oleh SEFTI REZA, S.H. advokat aktif dari Bapak Hotman Paris, SH.,MH dan DPC PERADI BANDAR LAMPUNG dengan NIA 16.03564, atas permintaan Pelapor.  "dan saran beliau supaya  saya segera melaporkan ke pak Kapolri yang juga telah menyarankan apabila laporan saya tidak ditanggapi, supaya segera melaporkan kembali" tutur Han Boen


"Saya berharap urusan saya ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai arahan bapak Kapolri. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih. Tuhan Yesus memberkati" Tutup Han Boen. 



(DL/Red)

BhayangkaraNews.Net

Baca Juga

Terima kasih anda sudah membaca artikel Kebijakan Kapolri Sebagai Langkah Awal Persiapan Penanganan Kasus Pencucian Uang Oleh Terlapor Selfie Tjwangdra

Posting Komentar

0 Komentar