Opname 6 Hari Di Rumah Sakit, Korban Penganiayaan Bapak Lahuri Tutup Usia




 Innalillahi wainna illaihi rojiun
Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun
Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun


Setelah menjalani perawatan di rumah sakit Gambiran Kota Kediri selama kurang lebih 6 hari, bapak Lahuri korban penganiayaan yang dilakukan oleh Ryan Nanda Al Sanoosi pemuda asal Purworejo Jawa Tengah pagi ini tutup usia. Sabtu (16/11/2019).

Lahuri dirawat di rumah sakit gambiran selama kurang lebih satu minggu akibat kepalanya terkena pukulan balok yang terbuat dari beton semen yang dilakukan oleh Ryan Nanda Al Sanoosi pada minggu lalu hingga kritis.

Kabar meninggalnya korban pagi ini sekaligus membuat ribuan nitizen mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya korban ,karena korban selama hidupnya dikenal dengan sosok yang baik dan akrab bagi warga sekitar.(har)

Berita Sebelumnya -

Diduga Miliki Gangguan Kejiwaan, Pria Asal Purworejo Nekat Aniaya Lahuri Menggunakan Balok Hingga Opname
KEDIRI,LINTASBATASINDONESIA.COM - Belum diketahui awal penyebabnya, seorang pemuda bernama Ryan Nanda Al Sannosi (22) warga asal  Kabupaten Purworejo Jawa Tengah nekat aniaya Lahuri (62) warga Dusun Bunut Desa Bringin Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur hingga kritis dan dilarikan ke rumah sakit.

Pelaku menganiaya Lahuri (korban) menggunakan benda keras berupa balok yang terbuat dari beton semen.

Pemukulan itu dilakukan oleh pelaku disamping  bangunan gudang perabotan rumah tangga milik ayah pelaku yang sedang dalam tahap pengerjaan pada Minggu siang (10/11/2019) tepat dibelakangnya adalah rumah korban.


Kapolsek Pare Polres Kediri IPTU Nyoman Sugita melalui Kasi Humas Bripka Rendy saat dikonfirmasi Lintasbatasindonesia.com pada hari selasa 12 November 2019 membenarkan atas kejadian itu.

Pihaknya langsung melakukan olah tkp dan berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti berupa balok yang terbuat dari benton semen yang digunakan pelaku untuk memukul korban.

Pelaku sudah kita amankan dan kita lakukan pemeriksaan ,namun pelaku sempat bersikap seperti orang kesurupan saat diintrogasi oleh petugas, sehingga introgasi dihentikan dan pelaku dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk diperiksa kejiwaannya"ucap Bripka Rendy.



Kejadian itu bermula ketika korban pada siang itu sedang duduk duduk santai bersama warga lainnya dihalaman teras tetangga yang dekat dengan  gudang perabotan  milik ayah pelaku. Tiba tiba pelakun membawa balok beton atau balok pembatas tanah lalu memukul korban hingga korban jatuh ke tanah disertai muntah muntah .


Akibatnya korban mengalami luka berat dibagian kepala selanjutnya dimintakan VER dan dirujuk RS Gambiran Kota Kediri"terang Bripka Rendy.

Menurut keterangan pihak keluarga pelaku, rupanya pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan sejak ia duduk dibangku kuliah dan pernah hampir di DO,
Pelaku tidak kuat jika ada permasalahan yang berat menimpa dirinyan "jelasnya.

Terpisah, sementara dari pihak keluarga korban saat ditemui media dirumahnya mengatakan " Menurutnya kejadian itu diduga berawal masalah cek cok tanah beberapa bulan yang lalu atas pembanguan proyek gudang perabotan alat rumah tangga milik ayah pelaku yang berada di depan rumah korban .

Pembangunan Gudang Perabotan milik ayah pelaku dinilai merugikan banyak pihak diantaranya warga dan korban .

Lahuri sendiri dikenal sosok yang baik dan akrab oleh warga namun ia harus berbicara lantaran dampak pembangunan gudang perabotan tesebut terutama saluran airnya dimungkinkan bisa masuk kerumahnya jika musim hujan tiba.

Selain itu terkait akses jalan yang berada didepan rumah korban yang sebelumnya luas, akibat pembangunan proyek gudang tersebut yang pondasinya ngepress kini menjadi sempit ,belum juga nanti kalau musim hujan tiba rumah korban bisa tergenang air dikarenakan berada paling ujung agak ke bawah.

Tidak hanya itu, pemilik perusahaan selama ini tidak pernah berkordinasi dengan warga terkait pembangunan gudang tersebut.

Warga sebenarnya ingin mengajak pemilik gudang tersebut untuk bermusyawarah terkait  dampak yang diakibatkan pembangunan gudang itu ,namun pemilik perusahaan itu dinilai menutup diri dan cuek dengan warga.


Disisi lain ,warga sekitar juga mengeluh akan material pemilik gudang yang masuk melalui  tanah warga sehingga warga terpaksa kerja bakti memagar tanahnya masing masing.

Atas kejadian tersebut pihak keluarga korban meminta pelaku agar bertanggung jawab atas perbuatannya dan dihukum seadil adilnya .(har)

BhayangkaraNews.Net

Baca Juga

Terima kasih anda sudah membaca artikel Opname 6 Hari Di Rumah Sakit, Korban Penganiayaan Bapak Lahuri Tutup Usia

Posting Komentar

0 Komentar